Apakah Sudah Saatnya Pemasaran Influencer Merangkul Model Kinerja?

Kerangka kerja ini akan memungkinkan merek untuk menerapkan model kinerja dalam strategi pemasaran influencer mereka.

Kami melihat aturan baru dalam keterlibatan muncul ketika para influencer berupaya menjalin kemitraan yang berfokus pada hasil dengan merek, bukan sekadar memenuhi peran influencer tradisional.

Tahun ini, pemasaran influencer diperkirakan akan tumbuh sekitar $9-10 miliar secara global. Hal ini menunjukkan keyakinan yang signifikan terhadap aktivitas pemasaran ini dan survei menunjukkan bahwa 89% pemasar percaya bahwa ROI dari pemasaran influencer sebanding atau lebih baik daripada saluran lainnya. Jika digali lebih dalam, keyakinan ini tidak selalu didukung oleh data atau keyakinan terhadap penjualan aktual. Keyakinan ini sebagian besar bersifat anekdot dan, sayangnya, hanya sedikit merek yang berhasil mengukur dampak sebenarnya dari pemasaran influencer mereka.

Meskipun tidak ada kekurangan minat dari merek untuk mendorong pengaruh influencer, pandemi dan berbagai faktor ekonomi telah mempercepat kebutuhan akan model yang ada agar matang dengan cepat, untuk menawarkan pengukuran yang lebih akuntabel dan lebih baik kepada merek, terkait dengan ROI. Hal ini bukan hanya demi kepentingan merek sendiri yang mencoba membenarkan setiap dana yang dikeluarkan media selama masa ketidakpastian ekonomi, namun juga para influencer yang melihat kontrak berubah dengan cepat karena industri terkena dampak pandemi yang berbeda-beda. Influencer juga perlu membuat diri mereka menonjol dalam persaingan dan mampu mengaitkan postingan mereka dengan pendapatan merek yang mereka promosikan.

Hal ini dapat mendorong pengulangan berikutnya tentang cara merek memandang dan berkolaborasi dengan influencer melalui indeks kematangan influencer. Kerangka kerja di bawah ini akan memungkinkan merek untuk menempatkan dirinya dalam berbagai tahap kedewasaan:

Baca lebih lanjut di sini.